Langsung ke konten utama

AKUNTANSI INTERNASIONAL NEGARA INDONESIA DAN NEGARA INDIA


AKUNTANSI INTERNASIONAL 
NEGARA INDONESIA DAN NEGARA INDIA

Akuntansi Internasional dapat diartikan sebagai akuntansi yang dilakukan untuk transaksi antar satu Negara dan Negara lainnya. Maka dari itu seorang akuntan dituntut untuk bisa mengetahui dan memahami standar akuntansi yang berlaku diberbagai Negara, sehingga seorang akuntan bisa memberikan informasi keuangan yang bersifat akurat, relevan, dan tepat waktu yang bertujuan untuk membantu stakeholder/pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan yang bersifat finansial.
Perkembangan dunia usaha yang kian semakin pesat menjadikan standar akuntansi terus berubah dan berkembang. Seiring dengan perubahan dan perkembangan tersebut di Negara Indonesia yang bermata uang rupiah, terdapat empat pilar standar akuntansi yang diterapkan berdasarkan jenis usaha yang diantaranya Standar Akuntansi Keuangan (SAK),  Standar Akuntansi Keuangan Badan Usaha Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP), Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah), dan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Sedangkan di Negara India yang bermata uang rupe, terhitung dari 1 April 2011 Negara India menerapkan International Financial Reporting Standars (IFRS) sebagai standar akuntansi negara tersebut. Dengan perbedaan standar akuntansi yang diterapkan di Indonesia dan India tentunya akan terdapat beberapa perbedaan dan persamaan khususnya dalam penyajian laporan keuangan.
Mengacu kepada dua laporan keuangan perusahaan yang berbeda  yaitu perusahaan PT. Kimia Farma Tbk. (Perusahaan Indonesia) dan Dabur India Ltd. (perusahaan India) terdapat beberapa perbedaan dalam penyajian laporan keuangan. Pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk. Laporan keuangan disajikan dengan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan Inggris sedangkan di perusahaan Dabur India Ltd. Laporan keuangan disajikan hanya dengan menggunakan bahasa Inggris.
Selain penyajian bahasa, urutan pencatatan kedua perusahaan tersebutpun berbeda. Laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk. disajikan dengan urutan laporan posisi keuangan, laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Sedangkan di perusahaan Dabur India Ltd. Laporan keuangan disajikan dengan urutan laporan posisi keuangan, laporan laba/rugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal dan catatan atas laporan keuangan.
Selain penyajian bahasa dan penyajian urutan laporan keuangan yang berbeda terdapat juga perbedaan penulisan akun dalam laporan posisi keuangan yang disajikan oleh kedua perusahaan tersebut. Pada kolom aset PT. Kimia Farma Tbk, menyajikan penulisan aset lancar sebagai penulisan akun pertama sedangkan aset yang disajikan kedua yaitu aset tidak lancar dan pada kolom liabilitas dan ekuitas pun akun lancar yang disajikan terlebih dahulu. Sedangkan penulisan akun dalam laporan posisi keuangan di perusahaan Dabur India Ltd, sebaliknya. Akun yang dicatat terlebih dahulu yaitu akun tidak lancar. Dan pada bagian liabilitas dan ekuitas di  perusahaan Dabur India Ltd liabilitas dicatat setelah ekuitas dicatat. Sedangkan untuk penyajian laporan keuangan lainnya tidak ada perbedaan yang signifikan.


Lampiran:
https://www.kimiafarma.co.id/images/laporan-tahunan/Laporan-Tahunan-2017.pdf
https://www.dabur.com/img/upload-files/3224-dabur-ar-2017-18.pdf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEP DASAR PATON DAN LITTLETON

Konsep dasar merupakan konsep yang berlaku secara umum sebagai dasar dalam penalaran dan perekayasaan laporan keuangan. Sebenarnya, konsep dasar ini bisa disebut dengan berbagai nama seperti Postulat, Asumsi Dasar, Sifat Dasar, Prinsip Mendasar/umum, dan lain sebagainya. Selain itu, konsep dasar memiliki beberapa sumber seperti dari IAI/ASC, Paul Grady, Accounting Principles Board (APB), Paton dan Littleton, dan lain sebagainya. Menurut sudut pandang Paton dan Littleton konsep dasar akuntansi ada tujuh diantaranya entitas bisnis atau kesatuan usaha (business entity) , kontinuitas usaha ( continuity of activity) , penghargaan sepakatan (measured consideration) , kos melekat (cost attach) , upaya dan hasil/capaian (effort and accomplishment) , bukti terverifikasi dan objektif (verifiable, objective evidence), dan asumsi (assumption) . Entitas bisnis atau kesatuan usaha (business entity), didalam konsep ini ditekankan bahwa dalam suatu perusahaan seorang pemilik harus bisa memisa...

Soal & Pembahasan PPh Pasal 23

1.       PT. ABC membayar jasa maklon kepada CV. Sejahtera sebesar Rp 30.000.000, (Diasumsikan kedua perusahaan memiliki NPWP) Pertanyaan: a.        Berapakah PPh Pasal 23 yang dipotong oleh PT. ABC? b.       Buatlah Jurnal atas transaksi di atas? Jawab: a.        PPh Pasal 23 = 2% x Rp. 30.000.000 = Rp. 600.000 b.       Jurnal Jurnal CV Sejahtera Kas                                          Rp. 30.000.000             Pendapatan Jasa                          ...

MIND MAP AKUNTANSI PERPAJAKAN (PPN & PPnBM)