Langsung ke konten utama

KONSEP DASAR PATON DAN LITTLETON

Konsep dasar merupakan konsep yang berlaku secara umum sebagai dasar dalam penalaran dan perekayasaan laporan keuangan. Sebenarnya, konsep dasar ini bisa disebut dengan berbagai nama seperti Postulat, Asumsi Dasar, Sifat Dasar, Prinsip Mendasar/umum, dan lain sebagainya. Selain itu, konsep dasar memiliki beberapa sumber seperti dari IAI/ASC, Paul Grady, Accounting Principles Board (APB), Paton dan Littleton, dan lain sebagainya.
Menurut sudut pandang Paton dan Littleton konsep dasar akuntansi ada tujuh diantaranya entitas bisnis atau kesatuan usaha (business entity), kontinuitas usaha (continuity of activity), penghargaan sepakatan (measured consideration), kos melekat (cost attach), upaya dan hasil/capaian (effort and accomplishment), bukti terverifikasi dan objektif (verifiable, objective evidence), dan asumsi (assumption).
Entitas bisnis atau kesatuan usaha (business entity), didalam konsep ini ditekankan bahwa dalam suatu perusahaan seorang pemilik harus bisa memisahkan kepentingan pribadi dengan kepentingan usaha yang ia bangun. Dimana dalam hal ini seorang akuntan berperan sebagai penghubung antara pemilik perusahaan dengan perusahaan yang didirikan oleh pemilik tersebut. 
Kontinuitas usaha (continuity of activity), didalam konsep ini diharapkan sebuah usaha dibangun dengan keyakinan akan bertahan sampai kapanpun. Maka dalam hal ini seorang akuntan berkewajiban memberikan informasi berupa laporan keuangan yang sebenar-benarnya kepada pemilik perusahaan sebagai dasar untuk bahan evaluasi melihat sejauh mana perkembangan di perusahaan yang ia dirikan. Biasanya laporan keuangan pertama yang dilihat oleh pemilik perusahaan yaitu laporan keuangan perubahan modal karena dengan melihat laporan keuangan perubahan modal pemilik bisa langsung mengetahui perkembangan modal yang ia tanam sebelumnya.
Penghargaan sepakatan (measured consideration), didalam konsep ini segala biaya yang kita keluarkan harus bisa menghasilkan sesuatu yang bisa diberi nilai (jumlah rupiah) terlebih harus ada bukti transaksi dan harus dinilai secara objektif. Misalnya perusahaan membeli peralatan maka harus ada bukti transaksi dan bentuk dari peralatan itu sendiri dan perusahaan bisa menetapkan besaran jumlah rupiah untuk peralatan tersebut.
Kos melekat (cost attach), menjelaskan gabungan berbagai objek di satu objek yang akan memiliki nilai yang lebih berharga. Misalnya dalam pembuatan baju kita pasti memerlukan berbagai objek lain seperti kain, benang, kancing, dan jarum dan untuk menentukan harga pokok penjualan baju tersebut kita cukup menggabung harga dari objek-objek yang kita gabung untuk pembuatan baju tersebut.
Upaya dan hasil/capaian (effort and accomplishment), didalam konsep ini diharapkan biaya yang kita keluarkan akan menghasilkan pendapatan. Misalnya suatu perusahaan mengadakan penelitian untuk meningkatkan penjualan dan tentunya dalam penelitian tersebut dibutuhkan biaya dan apabila penelitian itu berhasil maka biaya yang perusahaan keluarkan tidak akan sia-sia dan justru akan meningkatkan pendapatan perusahaan.
Bukti terverifikasi dan objektif (verifiable, objective evidence), konsep ini menekankan bahwa informasi yang disajikan akuntan harus bermanfaat dan harus berdasarkan dengan bukti-bukti transaksi yang objektif dan sudah terverifikasi. Dengan begitu maka pihak yang berkepentingan akan yakin dengan informasi yang disajikan akuntan.

Asumsi (assumption), didalam akuntansi haruslah menganut beberapa asumsi. Asumsi itu sendiri menurut KBBI merupakan dugaan yang diterima sebagai dasar atau landasan berpikir karena dianggap benar. Misalnya penekanan pada penentuan laba perusahaan yang didasari oleh asumsi bahwa tujuan umum perusahaan adalah mencari laba. 

Komentar

  1. Terima kasih mbak sangat membantu....

    BalasHapus
  2. Alasannya gmn , konsep dan prinsip dasar menurut Patton littleton itu yg terletak pada 1.bukti terverifikasi 2.cost attach 3.effort and accomplisment

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal & Pembahasan PPh Pasal 23

1.       PT. ABC membayar jasa maklon kepada CV. Sejahtera sebesar Rp 30.000.000, (Diasumsikan kedua perusahaan memiliki NPWP) Pertanyaan: a.        Berapakah PPh Pasal 23 yang dipotong oleh PT. ABC? b.       Buatlah Jurnal atas transaksi di atas? Jawab: a.        PPh Pasal 23 = 2% x Rp. 30.000.000 = Rp. 600.000 b.       Jurnal Jurnal CV Sejahtera Kas                                          Rp. 30.000.000             Pendapatan Jasa                          ...

MIND MAP AKUNTANSI PERPAJAKAN (PPN & PPnBM)